Kebersihan kantor dan tempat kerja merupakan faktor penting dalam menjaga kenyamanan serta produktivitas. Salah satu aktivitas kebersihan yang sering dilakukan adalah dusting atau membersihkan debu.
Sekilas terlihat mudah, namun pada praktiknya banyak perusahaan maupun individu yang justru melakukan kesalahan. Padahal, kesalahan dusting dapat membuat debu cepat kembali, merusak perabot, bahkan menurunkan kualitas udara. Oleh karena itu, penting memahami apa saja kesalahan yang sering terjadi agar dapat dihindari.
1. Menggunakan Alat yang Tidak Tepat
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah menggunakan alat seadanya. Banyak orang masih memakai kain biasa atau kemoceng yang justru membuat debu berterbangan. Akibatnya, debu hanya berpindah tempat tanpa benar-benar hilang. Sebaiknya, gunakan lap microfiber atau peralatan dusting khusus yang dapat menangkap debu secara maksimal.
2. Membersihkan Tanpa Urutan yang Benar
Sering kali pembersihan dilakukan tanpa memperhatikan urutan. Misalnya, mulai dari lantai lalu beralih ke meja atau rak. Hal ini membuat debu dari area atas jatuh ke bawah sehingga pekerjaan harus diulang. Urutan yang benar dalam dusting adalah dari atas ke bawah agar debu tidak menumpuk kembali.
3. Melewatkan Area Tersembunyi
Kesalahan dusting berikutnya adalah hanya fokus pada area yang terlihat. Bagian tersembunyi seperti sudut ruangan, belakang komputer, atau celah perabot sering diabaikan. Padahal, area tersebut menjadi tempat debu menumpuk. Jika tidak dibersihkan secara rutin, debu bisa menyebar kembali ke area yang sudah rapi.
4. Menggunakan Cairan Pembersih Berlebihan
Banyak yang beranggapan semakin banyak cairan pembersih, hasilnya semakin bersih. Padahal, penggunaan cairan berlebih justru bisa meninggalkan noda atau merusak permukaan perabot. Solusinya adalah menggunakan cairan seperlunya dan sesuai dengan jenis material yang dibersihkan.
5. Tidak Melakukan Dusting Secara Rutin
Kesalahan terbesar dalam dusting adalah melakukannya hanya sesekali. Debu bisa muncul setiap hari, sehingga membersihkan secara jarang membuat penumpukan semakin parah. Dusting yang konsisten dan terjadwal akan lebih efektif menjaga kualitas kebersihan ruang kerja.
6. Mengabaikan Kesehatan Karyawan
Saat melakukan dusting, debu bisa beterbangan dan terhirup oleh karyawan. Banyak perusahaan tidak memperhatikan hal ini, sehingga berisiko menimbulkan gangguan pernapasan. Karena itu, penting memastikan metode pembersihan yang digunakan aman serta mendukung lingkungan kerja sehat.
Meskipun terlihat sederhana, dusting membutuhkan teknik dan alat yang tepat agar hasilnya maksimal. Dengan menghindari kesalahan dusting seperti penggunaan alat yang salah, urutan tidak tepat, area tersembunyi yang terabaikan, hingga kurangnya rutinitas, perusahaan dapat menjaga ruang kerja tetap bersih, nyaman, dan higienis.
Baca Juga: Pentingnya Layanan Kebersihan di Rumah Sakit Agar Terhindar Dari Penyakit
Atasi Debu Kantor Anda Bersama HES Indonesia
Jangan biarkan kesalahan dalam dusting menurunkan kenyamanan lingkungan kerja. Serahkan kebutuhan kebersihan kantor Anda pada tenaga ahli dari HES, penyedia layanan kebersihan profesional yang berkomitmen memberikan hasil terbaik. Hubungi HES sekarang juga untuk mendapatkan ruang kerja yang selalu bersih, sehat, dan mendukung produktivitas.